Wednesday, October 10, 2012

Anuar Zain..


It's 10.30pm, and I know I should be putting off the lights now...Tapi rasa macam nak dengar lagu Anuar Zain pulak....I missed his concert at UUM last month..macammana boleh terlepas pun tak tau...anyway, antara banyak banyak lagu nyanyian beliau, yang ini selalu terngiang di telinga...Enjoy u alls!

Thursday, September 27, 2012

Kematian


Kematian
oleh Kahlil Gibran

Biarkan aku terbaring dalam lelapku,
kerana jiwa ini telah dirasuki cinta,
dan biarkan daku istirahat,
kerana batin ini memiliki segala kekayaan malam dan siang.

Nyalakan lilin-lilin dan bakarlah dupa nan mewangi di sekeliling ranjang ini,
dan taburi tubuh ini dengan wangian melati serta mawar.
Minyakilah rambut ini dengan puspa dupa dan olesi kaki-kaki ini dengan wangian,
dan bacalah isyarat kematian yang telah tertulis jelas di dahi ini.

Biarku istirahat di ranjang ini,
kerana kedua bola mata ini telah teramat lelahnya;
Biar sajak-sajak bersalut perak bergetaran dan menyejukkan jiwaku;
Terbangkan dawai-dawai harpa dan singkapkan tabir lara hatiku.
Nyanyikanlah masa-masa lalu seperti engkau memandang fajar harapan dalam mataku,
kerana makna ghaibnya begitu lembut bagai ranjang kapas tempat hatiku berbaring.

Hapuslah air matamu, saudaraku,
dan tegakkanlah kepalamu seperti bunga-bunga menyemai jari-jemarinya menyambut mahkota fajar pagi.
Lihatlah Kematian berdiri bagai kolom-kolom cahaya antara ranjangku dengan jarak infiniti;
Tahanlah nafasmu dan dengarkan kibaran kepak sayap-sayapnya.
Dekatilah aku, dan ucapkanlah selamat tinggal buatku.
Ciumlah mataku dengan seulas senyummu.
Biarkan anak-anak merentang tangan-tangan mungilnya buatku dengan kelembutan jemari merah jambu mereka;

Biarkanlah Masa meletakkan tangan lembutnya di dahiku dan memberkatiku;
Biarkanlah perawan-perawan mendekati dan melihat bayangan Tuhan dalam mataku,
dan mendengar Gema Iradat-Nya berlarian dengan nafasku.
~ Khalil Gibran~
 
* Kita tidak perlu mati untuk mati...

Tuesday, September 25, 2012

Du'a


I strongly believe the power of Du'a or prayer. In times of worry or sadness especially Du'a will always be my best friend...I would be reciting it  most comfortably in BM rather than arabic because I know Allah knows better and more...(than anyone else in the world). Reading some verses from the Quran is also part of Du'a. In fact, I always get this instant calmness and relief every time I read the Quran.





In al-Qur'an, Allah Subhanahu wa Ta'ala says: 

"When My servants ask about Me, I am indeed close to them.  I listen to the prayer of every supplicant, when he calls on Me.  Let them also, with a will, listen to My call, and believe in Me, so that they may walk in the right way

al-Qur'an 2:186
 
 
Reciting a Du'a shouldn't be the last resort however....(I used to do that before Allah granted me with a little wisdom). Even when we're at our happiest moment, Du'a should always be recited so to maintain the joy at the longest period. So, jom du'a everyone! Believe me, u will not regret.


 
 

Monday, September 10, 2012

UPSR 2012

My youngest child is going to sit for her UPSR tomorrow...and I think I am more nervous than she is.

"Esok habis exam pukul berapa, masyitah?"
"Pukul 3.."
" Aik? Hari exam pun balik lewat?"
"Kena prepare untuk the next exam paper pulak.."

This is what we called Gila. I wonder if other schools in Malaysia are doing the same thing...This school is so exam-oriented that even during exam days children are forced to be in class to get the so called 'last minute tips' from the the teacher. However, I do have a little sympathy towards the teachers too because they are willing to sacrifice their free time for the sake of my daughter and other Std 6 students. But is this type of 'sacrifice'  really worth the effort?

There are times when I think these teachers and the principal (also from other schools) should do some reflection on themselves...I don't think children should be burdened with more school work  during the exam week. They should be given the time to relax and take some extra 'breath' before the 'big' time. I don't think the teachers have  'forgotten' about this...but I'm still puzzle why most schools like my daughter's school are ignorant about this matter. Must be the pressure form  above. Who is the above? Ala...of course we all know who/what is the above...or, ALL OF THE ABOVE?    :)



"Syitah ngantuk la Ibu.."
"Pi la tidoq..."
"Kalau Syitah tidoq sekarang, malam ni susah nak tidoq pulak..."
"Pi la tengok TV...sudah tengok buku tu..." I told my daughter without feeling any guilty...
"Tak boleh...nanti lupa.."

So kesian..it's already 6pm and she just came back from school, but she's still pulun studying...ish, ish..ish..budak sekarang..I don't remember looking at any book before my Peperiksaan Darjah Lima exam..

Any, to the children and parents of all standard 6 students ...I would like to wish you all the BEST OF ALL in the UPSR  2012 which will start tomorrow...Aameen...

Sunday, August 12, 2012

My Tarawih..

My first Tarawikh was with my Opah (arwah). I was 8 years old at that time. After Maghrib, we prepared ourselves to go to the 'Melsah' (surau). Before that, Tok had already made his way to the same place with his bicycle.Opah brought a torch light with her while I tagged along with a 'pelita' in my hand.

We walked through some series of thick bushes in the dark pitched night before we arrived at the melsah. There were not many people in the Melsah, only about 25 people whose mostly were old people.. I think I was the only young people there..

As there was no fan in the melsah, I felt quite hot and  sweated while performing the whole 21 rakaat of Tarawikh. That was the only time to date that I've ever solat Tarawikh in full. That was also the first and the last time that I've ever solat Tarawikh in that Melsah.... :) .

That was like 34 years ago and neither Opah nor Tok is around to entertain me during Ramadhan anymore . However, I shall always remember this experience as long as I live..

Miss you so much, TOK and OPAH... :(



"Antara kelebihan besar bulan Ramadhan ialah di dalamnya terdapat lalilatul-Qadar atau malam al-Qadar (kemuliaan) yang dinyatakan keistimewaannya secara khusus oleh Allah dalam surah al-Qadr.

Cukuplah saban tahun kita mengorbankan 10 Malam Terakhir Ramadhan dengan persiapan Hari Raya, berlepak-lepak, dan bermain mercun bagi kanak-kanak. Cubalah kita persiapkan awal-awal lagi persiapan raya itu agar kita dapat menumpukan perhatian pada 10 Malam Terakhir Ramadhan tahun 2011 ini. Apasalahnya kan?

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam al-Qadar (kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam al-Qadar itu? Malam al-Qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar". (al-Qadr: 1-5)

Dalam surah ini kita melihat kelebihan malam al-Qadar iaitu;
Ia merupakan malam penurunan al-Quran. Menurut Ibnu 'Abbas; penurunan yang dimaksudkan ialah penurunan al-Quran secara sekaligus dari Luh Mahfudz ke Baitil-'Izzah yang terdapat di langit dunia/pertama. Setelah itu barulah diturunkan berperingkat-peringkat kepada Rasulullah s.a.w. selama 23 tahun.Beramal pada malam al-Qadar lebih baik dari beramal selama seribu bulan (iaitu 83 tahun 4 bulan) yang tidak terdapat di dalamnya malam al-Qadar.Pada malam itu, Jibril dan juga para malaikat turun ke langit dunia atau ke bumi dengan membawa kebaikan dan keberkatan yang ditetapkan Allah untuk tahun tersebut hingga datang malam al-Qadar berikutnya. Menurut Imam Ibnu Kathir; "Banyaknya malaikat yang turun pada malam al-Qadar adalah kerana banyaknya keberkatan malam tersebut. Para malaikat turun bersama turunnya berkat dan rahmat sebagaimana mereka turun tatkala mendengar bacaan al-Quran, mereka melingkungi halaqah-halaqah zikir dan mereka membentangkan sayap-sayap mereka kepada orang yang keluar mencari ilmu untuk membesarkannya".

Malam al-Qadar itu penuh dengan kesejahteraan hingga terbit fajar, yakni; pada malam tersebut Allah tidak mentakdirkan melainkan perkara-perkara yang baik, selamat dan sejahtera. Ada ulama' berpendapat; pada malam al-Qadar itu para malaikat yang turun akan mengucap salam kepada sekelian orang beriman yang mereka temui sama ada lelaki atau perempuan.

Walaupun surah di atas tidak menjelaskan bilakah akan munculnya malam al-Qadar?, namun jawapan bagi persoalan ini dijelaskan oleh Nabi s.a.w. dalam sabdanya;

تحرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الأَوَاْخِرِ مِنْ رَمَضَاْنَ
"Carilah lailatul-Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan"

(Riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Saidatina Aisyah R.A)

Saturday, July 14, 2012

Farmer plants heart-shaped meadow for late wife

Sunday, June 3, 2012

Letih


Apakah yang lebih meletihkan selain dari mencari barang yang hilang  dan sangatlah diperlukan, seharian...sampai sakit semua badan tp TAK juga berjumpa. Ditambah dengan segala masalah kehidupan yang tak kunjung padam, terasa macam keHARUSan untuk hidup.


Sampai ke pejabat terus ke kelas...2 jam direct... without any breakfast walaupun di rumah sempat menggoreng nasi untuk family...baru je duduk tak sampai sejam, tetamu-tetamu dah datang...baru menimbang-nimbang bagaimana nak respond to the keluhan-keluhan yang diutarakan, jam sudahpun menunjukkan pukul 12....MASYITAH perlu di gegas dari sekolah.


Belumpun sempat menjemput Masyitah, keretaku tersendeghih bonggol yang amat tingginya di depan sekolah...Apalah 'cerdik' sangat pihak sekolah buat bonggol setinggi itu. Taula nak elak kenderaan bergerak laju di luar sekolah tu tapi kalau dah tinggi sangat, jenuh queue kenderaan memperlahankan speed tahap maksima..

Kemudian, satu lagi dugaan mendatang..surat beranakku hilang. Dan Asyraf memerlukannya a.s.a.p. Deras pulak ke Pejabat Pendaftaran untuk buat yang baru dan sedihnya mendengar kata-kata pegawai yang bertugas.



" 2 minggu lagi siap Puan."

Mana boleh? Takkan nak kena balik Ipoh menguruskan pulak? Pecut pulak ke ofis semula dan terus masuk kelas lagi...Penat memang penat tapi hati terhibur berkoresponden dengan para pelajar. Tepat jam 3.50, menghabat diri ke kubikal semula..geledah semua kertas dan fail yang untu mencari surat beranakku...Malangnya tak berjumpa.

So, pencarianpun di terus pula di rumah.....(dan tawakkaltu a'alallah..)



Saturday, June 2, 2012

Masih teringat ketika masih kanak-kanak di kampung dahulu. Apabila hujan lebat, kita begitu seronok bermain air. Tidak kira di tepi sungai atau berhampiran tali air. Kita ketawa, gembira dan terjerit-jerit dengan kawan-kawan. Tetapi tidak lama… ibu akan datang dengan ranting kayu menyuruh kita pulang. Kalau tetap berdegil, kita akan menerima habuan. Apalagi, kita pun menangis. Sewaktu itu kita tertanya-tanya, mengapa ibu menghalang kita berseronok-seronok? 

Kini kita telah dewasa, kenangan itu masih basah dalam ingatan. Kita tersenyum. Kenangan itu adalah bukti kasih sayang ibu. Sekarang kita faham, ibu melarang kerana kasih. Ibu merotan kerana sayang. Bukan kerana ibu cemburu, jauh sekali benci apatah lagi untuk mendera. Ibu nampak apa yang kita tidak Nampak. Kita hanya memikirkan suka, ibu memikirkan bahaya. Ya, kerana keprihatinan ibu menjaga kita sewaktu kecil itulah menyebabkan kita masih di sini. Begitulah dengan ujian-ujian Allah. Ia begitu perit, pahit dan menyakitkan. Kita inginkan kejayaan, Allah berikan kegagalan. Kita inginkan pertemuan, Allah takdirkan perpisahan. Manis yang kita impikan, pahit yang menjadi kenyataan. Mengapa? Jawabnya, itu adalah yang terbaik untuk kita. Ujian Allah umpama ‘rotan ibu’ kepada anaknya yang degil. Ibu merotan kesah kasih sayang, Allah lebih-lebih lagi…kerana kasih sayang Allah jauh lebih tinggi, lebih murni daripada kasih seorang ibu terhadap anaknya. 

Sayangnya, kita hamba yang ‘buta’. Kita tidak nampak di sebalik segala keperitan dan kesakitan ujian Allah itu adalah kasih sayang jua. Dahulu kita adalah anak kecil yang tidak memahami di sebalik larangan dan kemarahan ibu. Kini kita adalah hamba yang jahil kerana gagal memahami dan merasai kasih-sayang Allah di sebalik segala ujianNya.

Dahulu kita menangis, apabila dipukul ibu. Kini kita ‘memberontak’ dan bertanya, mengapa Tuhan takdirkan kesusahan dan kepedihan ini ke atas diriku? Mengapa kita belum dewasa menghadapi ujian Allah? Kenapa kita belum mampu tersenyum seperti seorang anak yang telah dewasa sewaktu mengenang kembali memori silam sewaktu dia dipukul ibunya? Kita seharusnya mampu ‘tersenyum’ ketika dipukul oleh takdirNya. Atau sekurang-kurangnya tunduk akur, menyerah dan pasrah pada ketentuan-Nya. Katakan pada hati, “Ya Allah, aku layak diuji. Aku hanya hambaMu. Di sebalik ujian ini aku yakin ada kebaikannya. Cuma kerana kelemahan dan kejahilanku… aku belum nampak wahai Tuhan. Namun aku tetap yakin di sebalik semua ini tetap ada kasih sayangMu.” 

Marilah kita teladani Nabi Muhammad saw apabila ditimpa ujian, baginda sering berkata, “aku hamba Allah, Allah tidak akan mengecewakanku.” Ini kerana baginda yakin bahawa pada setiap ujian Allah terselit hikmah yang pasti memberi kebaikan, lambat atau cepat, tersurat atau tersirat. Justeru, orang yang ‘arifbilllah’ (mengenal Allah) seperti Ibnu Ataillah pernah berkata, “Barang siapa yang menyangka sifat kasih sayang Allah terpisah dalam takdir-Nya, maka itu adalah kerana pen­deknya penglihatan akal dan mata hati seseorang.” Maksudnya, seberat mana pun ujian yang Allah timpakan, pasti ada kasih sayang yang mendasari dan mengiringi ujian tersebut. Namun, akal yang matang berfikir dan hati yang tenang berzikir sahaja dapat merasai hikmah di sebalik setiap mehnah. 

Telitilah firman Allah ini, Al-Baqarah Ayat 216 : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” Ilmu kita yang terbatas, tidak akan dapat menjangkau ilmu Allah yang Maha luas. Kita hanya nampak yang dekat, Allah nampak yang dekat dan yang jauh. Kita hanya nampak guruh dan hujan, rupanya Allah hendak menghadiahkan pelangi! Alangkah indahnya kehidupan ini apabila kita sentiasa berbaik sangka dengan Allah dengan menerima segala ujiannya dengan sabar. Pahit, tidak cepat diluah. Pedih, tidak segera disanggah. Anak yang dewasa akan tersenyum dan berterima kasih dengan ketegasan ibu terhadapnya sewaktu dia masih kecil. Mujur ibuku memarahi ku dahulu, jika tidak… kini aku tidak berjaya. 

Syukur, ibuku telah merotanku sewaktu aku kecil dahulu, itulah yang menyebabkan aku menjadi ‘manusia.’ Syukur kepada Allah yang mengurniakan ibu untuk kita. Semakin tinggi rasa terima kasih kita kepada ibu, sewajarnya semakin tinggi pula syukur kita kepada Allah. Tanpa ibu, siapalah kita… namun tanpa kasih sayang Allah, tiada ibu, tiada kita. Antara nikmat Allah yang tidak boleh kita dustakan ialah nikmat ibu. Namun, lebih tinggi sepatutnya kesyukuran kita kepada Allah… yang telah mendidik kita dengan ujian-ujianNya. Yang sering menjentik kita dengan kasihNya. Dengan jentikan (ujian) itulah iman dan Islam kita dewasa. Dengan mehnah itulah kita mendapat hikmah. Dan dengan hikmah itulah kita menagih syurga! 

-Genta Rasa-
Mei 2012

* Tuhanku yang maha pengasih lagi maha penyayang...kuatkanlah iman ku, berikan aku kesabaran paling jitu demi keluarga tercinta...


Thursday, May 31, 2012

Whitney Houston - All The Man That I Need

One of the better whitney's songs that I like...tetiba teringat zaman study di US dulu...:)

3 artis ahli baru UMNO...

Antara berita terkini....

Wednesday, May 16, 2012

Happy Teacher's Day.

" Assalamualaikum....terima kasih Pn atas ilmu yang Pn berikan scara lgsg dan x lgsg...minta maaf ats sgala salah silap saya, mgkn kdg2 sikap sya yg gila ni buat Pn tak slesa, tp itu tndanya sya seronok dgn Pn. Doakan sya bjaya insyaAllah.. SELAMAT HARI GURU :) -Khairilezman-

This very surprised phone message was received  at 10.58 pm just now while I was watching television. Khairilezman was a student of mine that I only knew for a few months. He was the head of the class. He loves rock music and was so much into his 'band'. What I noticed most about him was his ever cheerful mood in class. He had the ability to  turn the atmosphere in class into a happy and lively occasion. He's remarks were so open and spontaneous that made me burst into laughter every time he spoke...And when I laughed, the whole class would laugh too..

"I don't need a facebook because I have a face, already."
 I remember him saying this during the presentation of his classmates not long ago. The girls were presenting the topic of Facebook and its influence to KMK students and he was commenting on the topic. Well, Khairil...may you excel in studies with flying colours and I hope we could meet again some day...
Khairil, me and the class...


* I went to the supermarket after dinner with my daughters to get some stuff for their teachers...Masa I kecik2 dulu, nobody sibuk to buy things for their teacher. Kami cuma bawak makanan kering je ke sekolah...Selebihnya, cikgu belanja...:)

Wednesday, May 9, 2012

Hari ini...

Sebentar saja lagi, saya akan menyusuri lagi Lebuh Raya Timur Barat untuk bertemu ayahanda tercinta...Tak dapat nak balik lebih awal kerana menguruskan anak-anak balik sekolah dulu. Pagi tadi saya dah menelepon...

"Belikan abah pokok bunga melor. Yang ada tu dah nak mati..."
(yang banyak pokok lagi tu tak tanam-tanam lagi...tiap kali balik mesti ada pesanan pokok bunga yang nak ditanam tp satupun tak tanam-tanam lagi....10 pokok ada dah tu....Ikut jela kata dia...bagi dia seronok...pokok tu berapa duit la sangat berbanding dengan hatinya yang akan terguris kalau benda yang diharap tak ada di depan mata...)

"Roti keras yang ada gula tu...serunding jangan lupa tau?"
(baik abah...)

Dan setengah jam tadi saya dah kerat bunga-bunga ros di pokok yang saya tanam di belakang rumah...Hmm...wangi dan semerbak...nanti akan saya taburkan kelopaknya di pusara emak esok pagi atau pagi Jumaat.






Sebenarnya saya keletihan dan kurang sihat dalam dua tiga minggu ini. Otak dan hati berserabut. Banyak kerja yang belum beres tapi kalau mengenangkan kerja sampai mati pun takkan habis. Jadi, saya putuskan untuk pulang juga ke kampung juga...menjengok abah dan memantau makan dan minumnya...Niat di hati, kalau ada masa lebih nak bawak abah berjalan...tp tengokla...bajet ketat sikit bulan ini dan kalau  banyak benda yang nak dibereskan di kampung terpaksa tunda  ke Father's Day which is due next month...tengokla dulu macammana! :)

Minggu ni pun banyak sangat benda yang berlaku pada saya...Mula-mula kawan baik saya, Halimah pindah ke Gambang atas arahan kerajaan...

Lepas tu anak saya yang baru dapat result SPM lulus ujian kereta....bangganya dia pasal sebulan tak bawak kereta, terus lulus. Kesalahan jalanraya yang dibuatnya cukup-cukup untuk bagi lulus...Then, she received 3 offers to further her studies - Kolej Matrikulasi Kedah, UIA and MARA oversea study scholarship. Tuah ayam nampak di kaki...tuah Najihah Allah sahaja yang tahu...Syukur saya pada Tuhan di atas rahmat yang Tuhan turunkan...walaupun Najihah tidak mendapat straight As tp rezekinya murah....

Saya nak cerita panjang lagi tapi nak kena keluar pi ambil Masyitah di sekolah pulak...Nanti sambung sembang...

Thursday, April 19, 2012

Heyy!!


The song is entitled Somebody that I used to know... Catchy but crazy. Check out the original video clip in You Tube....Pheww!!! The singers are Gotye and Kimbra, now  Australians who  were borne somewhere else..I think they are very talented because they know how to twist sad lyrics into a cheerful tune...memang bijak dan sangat sedap didengar. SUKA..:)

Reflections...

After years of surviving emotional turbulence, I thought that all the madness is finally over. Little that I know Allah is still testing me..my family, my Masters, my father...arghh...God please, give me more patience...

I still see things that I don't like to see and hear things that I don't like to hear,  constantly...It's really painful sometimes but I know I have no choice but to live with it. For the sake of others I need to sacrifice more than what I can take.

There are times when I really miss my "older times" (prefer that to "younger days"), when life was so simple but fulfilling...when love was all around, active and responsive...when I felt being so important and respected...and the list goes on and on.... Of course, life was not always pleasant at that time, but at least, it's not down and miserable.  But I know God gives me all these coz He wants  to make me 'stronger' and a better person. So, I should be thankful (bersyukur) that I'm still alive to breathe the air and make contributions to the earth.

I hope that I will keep on having the courage to put up a brave face in the eyes of the others and say, I'm fine and ok. However, spoken words are no longer  an  option coz I am  afraid they might give some kind of reactions that will hurt me more. I think silence would be a better choice as I know that I'm always being heard in the quietness of the atmosphere.


At work, my students have always been my bundle of joy...

Friday, April 13, 2012

KOSONG


Kosong...kosong.... nice song, indeed.. :)

Monday, April 9, 2012

10 good reasons why I bought Toyota Prius 1.8

1. It's time for me to own a car.

2. Because it's my car, I will not hassle my significant other about cars anymore. I will be responsible solely on the car. 

3. Because it's fuel save. 

4. Because it's fuel save I can save money when I travel...

5. Because I can save money when i travel, I hope to visit my father in Ipoh frequently without much worry. 

6. I can also save money every time fetch my children from school and back to work after that. 

7. The design...it's very agronomics. 

8. It's not so small and not so big...mediumla tu... 

 9. It travels fast but still consume less fuel. 

10. Can't think of no 10....:) The price? Definitely  the price is not the reason... a bit expensive, yes...but the comfy, the savvy overrule the 'pricy'....and at the end of the day, I thank Allah for giving me the opportunity to own this 'dream car' of mine. My only regret, if i had any is not to being able to ride the car with my mum..:(